Sobekan Kertas

Artikel: Purbalingga Era Kento

11:37

SEMENJAK pekan ketiga Agustus, persisnya selepas pelantikan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Purbalingga mulai memasuki babak baru. Namun karena perubahan lebih sebatas lingkungan Pendapa Dipakusuma, belum banyak yang menyadarinya.

Yang dirujuk fenomena di internal pemerintah kabupaten itu bukan segala camuk rasa yang membuncah di benak para pegawai negeri sipil (PNS), selepas kemenangan gemilang Pilgub Jateng. Atau malah tentang arah kegembiraan atas kemenangan tersebut.

Sebab yang lebih patut disimak oleh masyarakat Purbalingga adalah perubahan kinerja yang sedang terjadi di internal birokrasi Kabupaten Purbalingga. Bukan euphoria kemenangan. Perubahan yang terjadi pelan-pelan namun tetap sejalan dengan prinsip, beda pemimpin beda gaya.

Coret Moret

Sajak Buku Diary

18:39

Buku itu kubeli beberapa tahun lalu

Kovernya berwarna biru tua
Aku pasang stiker di sana-sini, demi personalitas
Kebanyakan stikernya sudah compang-camping
Meski butut, buku itu aku selalu di dalam tas

Buku itu kubeli beberapa tahun lalu
Dia sengaja dipersiapkan sebagai buku harian
Sebuah kotak pandora penyimpan seabreg paduan rasa
Catatan Soe Hok Gie dan Pramoedya Ananta Toer jadi inspirasinya
Menulis diary menulis sejarah, pikirku

Catatan Kecil Hari ini

#69

18:27

Jumat pagi, aku meminta adikku untuk mengukur tekanan darah. Adikku adalah lulusan akademi kebidanan, jadi sudah tentu sangat bisa diandalkan kemampuan mengukurnya. Lagi pula, untuk mengukur tensi dia memang sudah ahli. Di rumah, dia langganan jadi tukang nensi.


Namun, aku terperangah dengan hasilnya. 140/90 mmHg! Tinggi benar. "Tuh kan tinggi. Untung semalem nggak jadi makan sate kambing," cetus adik perempuanku itu. Kamis malam aku memang meminta untuk membeli sate kambing. Alasannya, aku sudah lama tak mencicipi makanan itu.

Coret Moret

Sajak Sayatan

19:45

Lalu aku sayat diriku

Dengan kata yang tak jelas
Hanya mengumpat dalam bisu
Mata berkaca penuh pedih

Lalu aku sayat diriku
Dengan angin yang berlalu lalang
Kesana kemari berhembus labil
Mulut masih terkunci ingin geram

Coret Moret

Sajak Lubang Berjalan

21:27

Sudah diaspal ulang, kembali rusak. Selalu.
Jalan raya itu selalu seperti itu
Panas dan berasap jadi hiasan
Mata pedih jadi langganan
Napas tersengal, itu bisa buruk jadinya

Jalan raya selalu seperti itu
Bergelombang, beragam kedalaman
Tak  mulus seperti kulit Agnes Monica
Kena lubang dalam, itu sial namanya

Catatan Kecil Hari ini

#68

19:49

Selasa (14/5) malam, saya habiskan dengan cara yang berbeda dengan cara yang saya habiskan pada Rabu (15/5) malam ini. Kemarin, komputer sudah tidak saya akrabi dari sore. Saya juga tidak menonton tivi seperti saya menghabiskan Rabu sore.

Selasa malam itu, saya sengaja berkeliling ke Purwokerto. Terutama di sekitaran kawasan Universitas Jenderal Soedirman. Kampus, yang bekalangan sedang di dera dugaan kasus korupsi dan disoal oleh mahasiswanya sendiri karena urusan biaya kuliah yang mahal.

Coret Moret

Sajak Singkat (7)

18:55

.... Sekejap dibayangkan, seketika kau menyapa
Aku senyum, kau terus berkata, lalu berbincang
Niat hati, hendak membisu, tanda marah
Tapi semua kata meluncur, kau kembali lenyap....

[14/05/2013]

Catatan Kecil Hari ini

#67

16:12

Menjadi sering meminum kopi, saat pindah ke Banyumas. Padahal, saat masih bertugas di wilayah Purbalingga, juga ada kopi. Namun tetap saja tidak sesering ini. Sekarang, bila tidur di kantor bila mengetik di kantor, maka sudah pasti ada kopi di meja.

Bisa jadi, ini karena sewaktu di Kota Perwira, meminum kopi sama artinya harus beranjak dari kursi lipat warna merah. Membuka toples berisi serbuk kopi dan butiran gula. Kemudian menyeduh campuran itu dengan air panas di dispenser yang ada di pojok dapur.

Coret Moret

Sajak Wiji

16:02

Aku mengenalnya lama, beberapa tahun lalu
Sebenarnya tidak secara langsung
Belum sekalipun bertegur sapa
Hanya mendengar nama
Hanya mengira-ira deskripsi

Aku mengenalnya lama, beberapa tahun lalu
Dari sajak yang dibaca seorang demonstran
Pria bertubuh kecil itu berteriak lantang; 
Hanya ada satu kata, lawan!
Seketika tubuh turut melawan, tiba-tiba

Coret Moret

Sajak Namamu

22:12

Ingin kubuat sajak dengan namamu
Nama yang aku kenal bertahun silam
Nama yang aku kenang karena rasa
Nama yang aku ingat pada banyak detik

Ingin kubuat sajak dengan namamu
Sebab saat dengan menyebut namamu, aku tahu aku
Hingga aku sadar betapa aku lemah
Benteng kekuatan sombongku luluh

Coret Moret

Sajak Mencintaimu

17:14

Aku ingin mencintaimu secara utuh
Sembunyi-sembunyi mencuri pandang
Senyap-senyap mencari dengar
Selepasnya merekonstruksi dalam bayang

Aku ingin mencintaimu secara utuh
Memburu jarak demi mengenal nama
Menelisik pelan demi tahu jati diri
Setelahnya mendamba dalam diam, senyum-senyum