Mendung menggelayut, sedari tadi
Sementara aku hanya bisa memandanginya
Tak sanggup protes, kendati ingin memudarkannya
Mirip saat aku enggan betul kepura-puraan mereka
Mendung menggelayut, sedari tadi
Di balik jendela aku mencoba mengartikan keberadaannya
Ingin bertanya, namun malah bingung mau bertanya apa
Tak beda dengan ketika merasai keegoisan mereka
Mendung menggelayut, sedari tadi
Aku memilih mengacuhkan, mengalihkan pandangan darinya
Memilih berkaca pada cermin kusam di lemari tua
Sembari bertanya; mendung mana, hidupmu atau langitnya.
[24/08/2011]