Catatan Kecil Hari ini

#16

14:23

Aku ingin membuat catatan kecil hari ini. Tapi, karena kebodohanku sendiri, tak ada ide yang kunjung datang. Jadi aku sudahi saja. Bukan apa-apa. Hanya tak ingin melantur.

[25/10/2010]

Coret Moret

Sajak Sungguh

14:22

Sungguh, aku hanya ingin menikmati.

Aku tidak terlalu merisaukan besaran yang diberi.

Pun begitu dengan pamrih lain yang menanti.

Sungguh, aku hanya ingin menikmati.

Meski aku tahu, semakin menapak, malah banyak duri.

Duri yang terus mencaci, memaki.

Sungguh, aku hanya ingin menikmati.

Tapi semakin melaju, semakin tampak bodoh diri ini.

Memang bodoh, tak tanggap, atau tak tahu diri?

Sungguh, aku hanya ingin menikmati.

Ini bukan soal materi ataupun pujian yang melangit tinggi.

Aku hanya mencintai.

Mencintai dunia ini.

Dunia yang baru seumur jagung aku tapaki.

Sungguh, aku hanya ingin menikmati.

[20/10/2010]

Catatan Kecil Hari ini

#15

08:12

Suara khas Duta, vokalis Sheila On 7 melengking tinggi. Sedari tadi, dari aku datang hingga duduk lebih dari sepuluh menit, dia terus bercerita. Banyak hal yang dikatakan. Tapi, tampaknya, dia nggak ngerasa bosan.

Dan semoga, bukan kebosanan yang menjadikan dia dan teman-temannya memiliki alasan untuk berhenti berbincang denganku. Terlebih, lantaran aku dari tadi mengacuhkan semua hal yang coba dia katakan padaku. Aku lebih memilih asyik sendiri dengan duniaku,- yang sempit ini.

Tapi, jujur saja, meski nggak berniat mendengar, dan nggak berniat mencuri dengar. Tapi toh, aku mendengarkan banyak hal yang di katakan. Tema-tema yang mungkin bisa menggelitik sejak dia ngecebres. Bahan-bahan pembicaraan yang pada akhirnya menuntunku pada jalan-jalan yang sudah cukup lama terlupakan. Hal-hal yang pada akhirnya justru menjebloskan diriku dalam romantisme masa lalu.

Duta yang lahir di Kentucky, AS, 30 April 1980 itu memang berbicara banyak hal. Hingga, aku lupa secara lengkap, apa saja yang dia katakan padaku. Kali ini, aku hanya mampu menangkap inti pembicaraan saja. Ah, itu kebodohanku malam ini.

Tapi, walau sepenggal-penggal, aku masih bisa membiarkan pikiranku merajalela menulusuri jalan kenangan secara liar. Aku teringat teman-teman sepermainanku, tentang kesepiannya teman-temanku yang berjenis kelamin laki-laki, soal perselingkuhan, dan tentang berbagai hal yang lainnya. Ingatan kecil itu aku dapatkan saat pria yang bernama lengkap Akhdiyat Duta Modjo mulia berbincang padaku.

Hm, suami Adelia Lontoh itu memang punya suara khas. Itu memang benar. Tapi, pada akhirnya, aku semakin menginsafi, terkadang syair-syair lagu memang mampu menggambarkan hidup seseorang. Itu yang ada dipikiranku.

"Aku banget nih." Lazimnya kan memang begitu yang dipikirkan ada lagu yang sejurus dengan nasibnya. Maka itu, dari dulu, aku cuma berpikir kalau sebenarnya, semua orang hanya mempas-paskan saja, dengan lagu dengan nasibnya. Yang lagi senang, ya lagu yang senang yang bakal didengar. Kalau sedih, ya di playlist isinya cuma lagu sedih saja.

Ah, celoteh penyanyi yang jadi juri Icil itu nggak kunjung reda. Malah semakin menggila. Ada yang semakin romantis, Ada juga yang semakin picisan. Tapi, telinga sudah nggak mau mendengar lagi. Bukan apa-apa. Aku juga ingin bercerita. Jadi, jika aku hanya mampu mendengar cerita Duta saja, lalu kapan ceritaku bakal didengar.

[09/10/2010]