­
Catatan Kecil Hari ini

#75

14:11

Minum kopi atau lebih beken disebut sebagai ngopi merupakan hal yang sudah lekat dengan aktifitas keseharian. Terutama saat-saat siang sampai menjelang sore. Dalam satu hari, saya menghabiskan satu gelas kopi untuk disruput.


Jumlah gelas berisi kopi hitam biasanya akan bertambah menjadi dua gelas dalam satu hari. Ini terjadi kalau saya bertamu ke rumah teman. Karena kekhawatiran akan ketergantungan terhadap ngopi, saya tak berani untuk ngopi lebih dari dua gelas dalam satu hari.

Catatan Kecil Hari ini

#74

12:08

Hari ini, 5 Januari 2015. Selain dilihat sebagai senin pertama di tahun 2015, hari ini adalah hari dimana aktifitas kembali bergulir. Rutinitas kembali akrab dalam keseharian. Hari dimana bekerja adalah keseharian yang dilalui dari pagi sampai sore, bahkan malam.


Sebenarnya, bekerja itu sudah biasa. Ya, bahkan sejak 2010 silam. Tapi, senin ini agak berbeda. Sebab, senin ini adalah awal kerja setelah kantor shut down selama tiga hari. Yakni tepatnya sejak malam taun baru 2015, yang gempita itu.

Catatan Kecil Hari ini

#73

14:38

Baiklah. Tahun 2014 memang segera habis, dalam hitungan hari. Dengan menggunakan sudut pandang optimis, menyambut kedatangan tahun 2015 tentu kudu dilakukan. Kata "menyambut" di sini tentu tidak hanya berbicara soal persiapan Malam Tahun Baru 2015.


Saya belum tahu, apakah penting untuk membahas hal yang mendasar nan esensial dari proses pergantian tahun di sini. Sebab, memang lebih asyik menatap dan menikmati yang hingar bingar (sekalipun sebentar), dibanding berbicara sesuatu yang besar tapi tak jelas.

Catatan Kecil Hari ini

#72

12:32

Sandal jepit bersumber dari google.com
Sejak hujan semakin akrab dengan Purwokerto dan juga Purbalingga, rasa curiga begitu menyelimuti saya. Saya merasa ada persekongkolan yang semakin intensif selama musim hujan. Saya mencurigai sandal coklat saya berkonspirasi dengan hujan.

Semenjak beberapa pekan terakhir, hujan semakin sering mengguyur. Bisa dipastikan, setiap sore hujan akan mengguyur bumi tempat saya berlalu lalang saban hari, tanpa pandang bulu. Mau bangunan bagus atau jalan berlubang, semua diguyur dengan merata.

Catatan Kecil Hari ini

#71

17:44

Kalau dilihat dari posting terakhir, sudah tentu lama sekali tidak menulis. Terutama di blog andalan masa muda ini. Berdasarkan catatan posting, kali terakhir pada April 2014 silam. Saya mempercayai ini, sebab sangat susah bagi mesin untum membohongi.


Betul, bahwa di satu sisi, tidak adanya posting tulisan dalam beberapa bulan terakhir adalah bukti semakin meredupnya semangat berkarya. Khususnya yang lewat tulisan. Tapi, sejatinya, bukan berarti tidak menghasilkan karya apapun.

Catatan Kecil Hari ini

#70

11:54

Jika terakhir kali saya menulis itu pada September 2013, maka saya adalah orang yang mempunyai tingkat kelupaan dan kekurangajaran sangat tinggi. Apalagi, baru medio April ini blog sederhana yang dibuat bertahun lalu berhasil kembali dibuka.


Pastinya, ini sungguh terlalu. Sebab dulu saya begitu rajin menulis. Banyak hal yang ditulis. Mulai dari curhatan colongan alias curcol, puisi membabi buta, cerpen ngayawara sampai dengan artikel sok serius yang nyatanya mirip senapan angin.

Catatan Kecil Hari ini

#69

18:27

Jumat pagi, aku meminta adikku untuk mengukur tekanan darah. Adikku adalah lulusan akademi kebidanan, jadi sudah tentu sangat bisa diandalkan kemampuan mengukurnya. Lagi pula, untuk mengukur tensi dia memang sudah ahli. Di rumah, dia langganan jadi tukang nensi.


Namun, aku terperangah dengan hasilnya. 140/90 mmHg! Tinggi benar. "Tuh kan tinggi. Untung semalem nggak jadi makan sate kambing," cetus adik perempuanku itu. Kamis malam aku memang meminta untuk membeli sate kambing. Alasannya, aku sudah lama tak mencicipi makanan itu.

Catatan Kecil Hari ini

#68

19:49

Selasa (14/5) malam, saya habiskan dengan cara yang berbeda dengan cara yang saya habiskan pada Rabu (15/5) malam ini. Kemarin, komputer sudah tidak saya akrabi dari sore. Saya juga tidak menonton tivi seperti saya menghabiskan Rabu sore.

Selasa malam itu, saya sengaja berkeliling ke Purwokerto. Terutama di sekitaran kawasan Universitas Jenderal Soedirman. Kampus, yang bekalangan sedang di dera dugaan kasus korupsi dan disoal oleh mahasiswanya sendiri karena urusan biaya kuliah yang mahal.

Catatan Kecil Hari ini

#67

16:12

Menjadi sering meminum kopi, saat pindah ke Banyumas. Padahal, saat masih bertugas di wilayah Purbalingga, juga ada kopi. Namun tetap saja tidak sesering ini. Sekarang, bila tidur di kantor bila mengetik di kantor, maka sudah pasti ada kopi di meja.

Bisa jadi, ini karena sewaktu di Kota Perwira, meminum kopi sama artinya harus beranjak dari kursi lipat warna merah. Membuka toples berisi serbuk kopi dan butiran gula. Kemudian menyeduh campuran itu dengan air panas di dispenser yang ada di pojok dapur.

Catatan Kecil Hari ini

#66

18:15

Mewawancarai Gubernur Bibit Waluyo di Purbalingga, beberapa bulan lalu.
Belakangan, aku kembali teringat dengan pertanyaan mantan Kepala Biro Suara Banyumas Suara Merdeka, Sigit Harsanto. "Apa kamu yakin dengan jalan di dunia jurnalistik," begitu kira-kira pertanyaannya. Saat itu, di Baturraden, ia menanyakan hal itu kepada wartawan muda di koran perekat komunitas Jawa Tengah.

Catatan Kecil Hari ini

#65

11:14

Saya pernah berpikir begini, bagaimana kalau saya menceritakan semua hal yang ada di otak dan hati saya kepada orang lain. Biar semua orang tahu apa yang sebenarnya saya pikirkan, dibanding memilih untuk menghakimi saya cuma berdasar kemasan yang saya tunjukan.

Catatan Kecil Hari ini

#64

20:51

Salah satu kaus kaki belang andalan terbaru. Pemberian ibu.
Tanpa disadari, seluruh kaus kakiku bermotif sama; belang-belang. Dengan rentang belang yang berbeda satu sama lain. Dengan warna belang-belang yang berbeda satu sama lain. Dengan jumlah belang yang berbeda satu sama lain. Semuanya serupa dalam motif; belang-belang.

Sebenarnya, sama sekali tak pernah ada niatan khusus untuk mengoleksi belang di pembungkus kaki itu. Mulanya, sekedar beli lantaran kaus kaki yang aku punya sudah lusuh dan sudah berminggu-minggu tak pernah berendam bersama busa-busa detergen. Sesederhana itu.