Kepala Dinsosnakertrans Purbalingga, Ngudiarto menuturkan pihaknya
tengah berupaya adanya pendataan plasma dan tenaga kerja di sana.
|
Kemudian, diskusi tentang plasma dan investasi asing mulai merambah dampak dunia pendidikan dan sosial masyarakat di Purbalingga. Peserta diskusi menyinggung tentang banyaknya anak-anak yang tidak sekolah, namun bekerja.
Sementara peserta diskusi yang lainnya, menyenggol masalah keluarga. Dalam argumentasi yang singkat, mereka memandang, banyaknya pabrik dan plasma yang memproduksi rambut dan bulu mata palsu membuat banyak anak-anak kehilangan kasih sayang orang tua dan angka perceraian juga meningkat.