#68

19:49

Selasa (14/5) malam, saya habiskan dengan cara yang berbeda dengan cara yang saya habiskan pada Rabu (15/5) malam ini. Kemarin, komputer sudah tidak saya akrabi dari sore. Saya juga tidak menonton tivi seperti saya menghabiskan Rabu sore.

Selasa malam itu, saya sengaja berkeliling ke Purwokerto. Terutama di sekitaran kawasan Universitas Jenderal Soedirman. Kampus, yang bekalangan sedang di dera dugaan kasus korupsi dan disoal oleh mahasiswanya sendiri karena urusan biaya kuliah yang mahal.

Dengan mengendarai sepeda motor secara pelan, akhirnya berhenti di pertigaan Jalan Kampus. Angkringan Kang Mul menjadi tujuannya. Sudah lama sekali tidak main dan makan di angkringan yang selalu ramai oleh mahasiwa itu, setiap malam.

Tapi angkringan itu dituju bukan karena alasan nostalgia, alasan utamanya lebih pada usaha penting untuk mau makan nasi lagi. Sudah beberapa hari ini, makan nasi terasa terlalu membosankan. Bulir nasi itu tidak keren dan nikmat untuk disantap. Sega kucing khas angkringan diharapkan bisa jadi solusi.

Satu pisang goreng habis disantap, sebelum mengambil dua nasi, satu mendoan, satu bakwan dan kemudian memesan teh manis hangat. Piring plastik warna biru, yang sudah penuh dengan luka karena tersentuh benda panas, menjadi pilihan untuk menjadi wadahnya.

Setelah beberapa menit, mencoba membunuh lapar, ternyata cuma satu setengah bungkus nasi saja yang habis. Nasi sambel dan irisan tongkol tidak ludes juga, meski lapar. Sampai malam berakhir, minat makan belum juga lahir.

You Might Also Like

0 komentar