Jadi begini; dalam
konstelasi bertanya dan menjawab, hal yang lebih penting dari kedua hal
itu adalah "bertanya". Demikian Dewi Dee Lestari berujar. Ia beralasan,
menjawab tak banyak berkutat dari kata-kata seorang manusia yang tak
lepas dari pemahaman orang tersebut. Bisa berubah.
Belakangan, aku berangkat agak siang. Bukan lantaran berubah menjadi orang yang malas. Hanya saja, aku ingin berangkat agak siang. Yah hitung-hitung, sedikit menikmati mentari pagi sedikit lebih lama dibanding dengan hari-hari di pekan sebelumnya. Mencoba menikmati hidup.
Kemudian, pada situasi macam itu, salah satu pilihanku adalah menonton teve. Bukan menjadi tiviholic, hanya ingin mengetahui apa yang terjadi di luar dunia rutinku. Semua aktifitas menonton itu aku lakukan selepas melakukan aktifitas pagihariku, tentu. Terutama mengantar adik atau ibuku.
Menonton Dahsyat di RCTI untuk mengupdate perkembangan musik di tanah air. Menonton Selebrita pagi di Trans7 untuk mengetahui berita selebritis Indonesia. Menonton Friends di ANTV untuk melihat perbincangan hangat apa yang menarik. Menonton Ipin Upin untuk memperbaharui mental kekanak-kanakan.
Teruntuk bapak,
Pak, hari ini aku bingung. Entah untuk ke berapa kali aku merasakan ini. Bingung lantaran hal yang sama. Kau tahu, hari ini aku kembali dituntut untuk bersikap atas esebuah permasalahan. Penyikapan yang lebih condong pada dua hal; kasih sayang dan juga kedisiplinan.
Kau mungkin sudah tahu duduk cerita lengkapnya, jadi aku tidak akan bercerita panjang lebar soal persoalan itu. Aku hanya ingin ngdrumel atas yang aku rasakan hari ini. Yah, paling tidak, kau jadi tahu, apa yang sebenarnya anakmua rasakan ini.