#42

23:38

Belakangan, aku berangkat agak siang. Bukan lantaran berubah menjadi orang yang malas. Hanya saja, aku ingin berangkat agak siang. Yah hitung-hitung, sedikit menikmati mentari pagi sedikit lebih lama dibanding dengan hari-hari di pekan sebelumnya. Mencoba menikmati hidup.

Kemudian, pada situasi macam itu, salah satu pilihanku adalah menonton teve. Bukan menjadi tiviholic, hanya ingin mengetahui apa yang terjadi di luar dunia rutinku. Semua aktifitas menonton itu aku lakukan selepas melakukan aktifitas pagihariku, tentu. Terutama mengantar adik atau ibuku.

Menonton Dahsyat di RCTI untuk mengupdate perkembangan musik di tanah air. Menonton Selebrita pagi di Trans7 untuk mengetahui berita selebritis Indonesia. Menonton Friends di ANTV untuk melihat perbincangan hangat apa yang menarik. Menonton Ipin Upin untuk memperbaharui mental kekanak-kanakan.

Dari sekian menit yang dihabiskan untuk menggonta-ganti chanel televisi, sosok Luna Maya dan Cut Tari berhasil membikin berpaling dari aktifitasku. Saat melihat tingkah Luna di Dahsyat dan Tari di Friends, yang terpikirkan di otak; wah mereka benar-benar telah berhasil membangun citra mereka lagi. Aku kagum.

Semua jelas tahu, bagaimana keduanya dicibir habis oleh masyarakat lantaran ada video yang mempertontonkan adegan rancang keduanya dengan pria mempesona yang sama, dalam waktu yang berbeda; Ariel.

Buat aku sendiri, video itu tergolong berharga. Pasalnya, bukan saja lantaran susahnya mendapatkan, pada awal-awal booming. Tak hanya itu, video yang tergolong pendek itu juga berharga karena mampu membuat orang berduyun-duyun jadi mengenal apa itu video porno, sekaligus menjadi paham proses mencari dan mengunduh video macam itu.

Kembali pada perempuan yang aduhai itu. Kemunculan kedua perempuan produk asli infoteinment Indonesia tersebut, seperti diujarkan seorang teman, menunjukan bahwasanya masyarakat kita ini sangat pemaaf dan pemberi maklum yang sangat luar biasa. Sekaligus pelupa yang sangat profesional.

Dengan bertebarannya senyum Luna dan tari, suara nyaring Luna dan Tari, yang menghiasi televisi, membuktikan; masyarakat sudah memaafkan apa yang sudah mereka perbuat dengan ulah mereka yang tabu dipertontonkan; masyarakat sudah memaklumi kegiatan seksual dan mendokumentasikannya, kemudian tiba-tiba tersebar; masyarakat sudah lupa bahwa keduanya pernah melakukan hal-hal yang pernah mereka tentang sendiri.

You Might Also Like

4 komentar

  1. namanya juga manusia. mungkin masyarakat jg bisa memaafkan('__')v

    BalasHapus
  2. Hehe. jadi gitu yah. pantesan kalau lebaran rame yah? banyak yang saling memaafkan. hehe

    BalasHapus
  3. Jiah, kenal "salim" juga yah? hehe

    BalasHapus