sumber: google.com |
Sabtu (4/2) sore kemarin, aku berbicang-bincang dengan dua orang teman. Keduanya lelaki. Dan karena keengganan menyebut merek, aku juga enggan menyebut nama mereka secara terang-terangan. Setidaknya, demi menjaga nama baik mereka dari label; biang gosip.
Sepuluh menit, dua puluh menit, tiga puluh menit dan kemudian hitungan berganti jam. Di luar masih gerimis, saat entah bagaimana ceritanya, pembicaraan mengenai berbagai hal tersebut, beralih berbincang soal golongan darah dan karakter diri. Materi obrolan yang klise, namun ternyata menarik untuk dibahas dan ditertawakan.
Sepuluh menit, dua puluh menit, tiga puluh menit dan kemudian hitungan berganti jam. Di luar masih gerimis, saat entah bagaimana ceritanya, pembicaraan mengenai berbagai hal tersebut, beralih berbincang soal golongan darah dan karakter diri. Materi obrolan yang klise, namun ternyata menarik untuk dibahas dan ditertawakan.
Kebetulan, kami bertiga, berbeda-beda golongan darahnya. A, B dan AB. Kalau aku pemilik golongan darah AB. Berdasarkan komik golongan darah, seorang teman bergolongan darah B menjelaskan satu persatu karakter dan keterkaitan dengan golongan darahnya.