#53
20:16
Hari ini, menyelesaikan pekerjaan, lebih cepat dari biasanya. Bahkan mungkin tiga kali lebih cepat dari waktu yang biasa. Jika biasanya, jam dua siang aku baru memasuki ruang kerja lantas memainkan jari-jari di atas keyboard, maka Kamis siang ini, jam segitu, aku sudah pulang.
Mulanya, alasannya sederhana saja. Aku hanya sedang bosan berada di kursi yang sama hingga malam menjelang. Jadi ya sudah, aku memilih mempercepat kerja dari yang biasanya. Dan, ternyata, sangat bisa dilakukan.
Mulanya, alasannya sederhana saja. Aku hanya sedang bosan berada di kursi yang sama hingga malam menjelang. Jadi ya sudah, aku memilih mempercepat kerja dari yang biasanya. Dan, ternyata, sangat bisa dilakukan.
Pekerjaan selesai, lantas menuju Purwokerto. Sebenarnya, tak ada niatan khusus untuk ke Kota Satria. Sebab, aku juga sudah berulangkali bilang dengan teman-teman; aku tak punya alasan lagi untuk ke Purwokerto, tak ada teman. Tapi kali ini, ingin saja ke Purwokerto.
Sampai di Purwokerto, langsung ke kampus. Aku mengembalikan toga hitam dan lusuh yang sudah lama aku pinjam, namun belum dikembalikan. Mungkin sudah dua bulan. Saking lamanya belum mengembalikan, aku pernah dikirimi SMS dari kampus. Tapi mengembalikan toga ada untungnya; ada cashback Rp 30 ribu.
Selesai mengurus yang tertunda di kampus, aku langsung ke tempat menyimpan ijasah. Sekalipun sudah wisuda Desember 2011, namun baru sekarang bisa mengambil ijasah. Rasanya, memang tak terlalu membutuhkannya. Toh, aku sudah bekerja.
Tapi, setelah urusan itu selesai. Sungguh aku tak punya tempat untuk dituju. Rasanya, sama sekali tak ada teman yang dituju untuk didatangi. Wah, sial betul aku ini, pikirku.
Akhirnya, aku menuju kantor pusat di Purwokerto. Bertemu dengan orang-orang yang bekerja di bawah bendera yang sama. Meski lebih banyak menghabiskan banyak waktu di kantor, lagi, ternyata, aku bisa menikmati.
Bila begini, sudah tentu bukan melakukan hal-hal baru di tempat refresing yang dibutuhkan. Melainkan bertemu dengan teman-teman lama. Yang mana, aku bisa mendengar banyak cerita dari mereka. Cerita yang biasa saja, namun bisa spesial karena diceritakan dengan tulus.
[02/02/2012]
2 komentar
Ketika mas-mas yang ini sudah tidak memerlukan ijazah karena sudah bekerja, lain halnya saya yang masih bingung, ini ijazah mau saya apakan.
BalasHapusHehehe... emang rencanannya, ijasahnya mau buat apa mas dod?
BalasHapus