Jumat pagi, aku meminta adikku untuk mengukur tekanan darah. Adikku adalah lulusan akademi kebidanan, jadi sudah tentu sangat bisa diandalkan kemampuan mengukurnya. Lagi pula, untuk mengukur tensi dia memang sudah ahli. Di rumah, dia langganan jadi tukang nensi.
Namun, aku terperangah dengan hasilnya. 140/90 mmHg! Tinggi benar. "Tuh kan tinggi. Untung semalem nggak jadi makan sate kambing," cetus adik perempuanku itu. Kamis malam aku memang meminta untuk membeli sate kambing. Alasannya, aku sudah lama tak mencicipi makanan itu.