Sobekan Kertas

Catatan Diskusi Plasma (2): Tenaga Kerja Anak

16:01

Kepala Dinsosnakertrans Purbalingga, Ngudiarto menuturkan pihaknya
tengah berupaya adanya pendataan plasma dan tenaga kerja di sana.
Kemudian, diskusi tentang plasma dan investasi asing mulai merambah dampak dunia pendidikan dan sosial masyarakat di Purbalingga. Peserta diskusi menyinggung tentang banyaknya anak-anak yang tidak sekolah, namun bekerja.


Sementara peserta diskusi yang lainnya, menyenggol masalah keluarga. Dalam argumentasi yang singkat, mereka memandang, banyaknya pabrik dan plasma yang memproduksi rambut dan bulu mata palsu membuat banyak anak-anak kehilangan kasih sayang orang tua dan angka perceraian juga meningkat.

Sobekan Kertas

Catatan Diskusi Plasma: Mereka Sejahtera

17:27

Kepala Dinsosnakertrans Purbalingga, Ngudiarto mengklaim, keberadaan 

investasi asing di Kota Perwira lebih banyak membahwa berkah positif 

dibanding dampak negatif. Kesejahteraan masyarakat dinilai meningkat. 
Dulu, mereka kerja memakai sepeda, ada juga yang cuma jalan kaki. Sekarang di pagi hari dan sore hari, jalan macet, karena sepeda motor. Meski belinya kredit, jelas ada peningkatan kesejahteraan (di kalangan buruh Kabupaten Purbalingga)

Kalimat tersebut meluncur dari Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnosnakertrans) Purbalingga, Ngudiarto saat jadi pembicara diskusi tentang plasma dan investasi asing di Kota Perwira, Rabu (23/5) di Gedung Yustisia III Lantai 2 Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto.

Coret Moret

Sajak Takut

19:02

Dian, mendadak aku takut

Aku takut dengan masa depan; aku dan kamu
Ini bukan soal hubungan kita, tapi soal bagaimana kita melewatinya
Tentang jalan hidup seorang lulusan SMA biasa dan lulusan SMA sangat biasa saja
Bukankah, bagi orang macam aku maupun kau, dudu di bangku kuliah cuma mimpi; ah terbesit pun tidak

Dian, mendadak aku takut
Saat ibu bilang "membangun keluarga iti tak cukup modal cinta. Cinta itu tak bikin kenyang"
Kau tentu tahu, aku ini cuma tukang mengeluh, sementara nafkah tak datang dengan mengeluh
Tapi mau bagaimana, di kota kita ini, sulit dapat kerja, untuk keluar kota, aku tak akan meninggalkan kau sejengkal pun