#64

20:51

Salah satu kaus kaki belang andalan terbaru. Pemberian ibu.
Tanpa disadari, seluruh kaus kakiku bermotif sama; belang-belang. Dengan rentang belang yang berbeda satu sama lain. Dengan warna belang-belang yang berbeda satu sama lain. Dengan jumlah belang yang berbeda satu sama lain. Semuanya serupa dalam motif; belang-belang.

Sebenarnya, sama sekali tak pernah ada niatan khusus untuk mengoleksi belang di pembungkus kaki itu. Mulanya, sekedar beli lantaran kaus kaki yang aku punya sudah lusuh dan sudah berminggu-minggu tak pernah berendam bersama busa-busa detergen. Sesederhana itu.

Namun, lambat laun, motif belang tampak "lebih enak" dilekatkan di kaki. Pun begitu soal dipandang mata. Karena itulah, setiap kali beli kaus kaki, ya membeli kaus kaki yang bermotif belang-belang. Sekalipun, motif itu berbagai varian. Tapi aku mulai menyukainya.

Terlebih, aku mulai sadar bahwa kaus kaki bermotif semacam itu sangat menarik dan sarat dengan kamuflase. Setelah aku memakai dan acap melihatnya, aku mulai merasa, dengan memakainya, akan ada hal yang tertutupi dan kemudian muncul. Ya kamuflase.

Dengan melihatnya, perasaan sedang melihat kaki coklat yang panjang akan tergantikan dengan pesona warna belang di kaki yang terbungkus kain itu. Kemudian, akan terkekeh sendiri, lantaran pria yang dari luar tampak serius, malah memakai kaus kaki belang yang tak serius. Itu yang aku rasakan.

You Might Also Like

4 komentar