Catatan Kecil Hari ini

#53

20:16

Hari ini, menyelesaikan pekerjaan, lebih cepat dari biasanya. Bahkan mungkin tiga kali lebih cepat dari waktu yang biasa. Jika biasanya, jam dua siang aku baru memasuki ruang kerja lantas memainkan jari-jari di atas keyboard, maka Kamis siang ini, jam segitu, aku sudah pulang.

Mulanya, alasannya sederhana saja. Aku hanya sedang bosan berada di kursi yang sama hingga malam menjelang. Jadi ya sudah, aku memilih mempercepat kerja dari yang biasanya. Dan, ternyata, sangat bisa dilakukan.

Pekerjaan selesai, lantas menuju Purwokerto. Sebenarnya, tak ada niatan khusus untuk ke Kota Satria. Sebab, aku juga sudah berulangkali bilang dengan teman-teman; aku tak punya alasan lagi untuk ke Purwokerto, tak ada teman. Tapi kali ini, ingin saja ke Purwokerto.

Coret Moret

Sajak Lenyap

19:01

Ingin membikin sajak tentangmu, nona
Sajak singkat yang bercerita tentang senyummu
Senyum yang selalu muncul sembunyi-sembunyi

Ingin membikin sajak tentangmu, nona
Merangkai untaian kata-kata demi melepas penatmu
Yah, meski kau selalu bilang; gombal!

Ingin membikin sajak tentangmu, nona
Kalimat sederhana yang menggugah segala perasaanmu
Menggugah hingga kau mengalihkan kerisauanmu

Ingin membikin sajak tentangmu, nona
Sajak yang terucap dengan lidah kelu dan grogi setengah mati
Tapi tetap saja kau mencubit dan memukul, dengan malu-malu 

Sobekan Kertas

Kamu dan Kali Terakhir

20:08

Melangkah maju untuk melupakan. Namun, apa
yang harus dilupakan. kenapa  harus dilupakan.
"Mungkin ini benar-benar terakhir kali kita bertemu," kata perempuan yang duduk di sampingku. Dia mengatakannya seraya membenarkan posisi duduknya di atas tikar plastik. Perempuan bertubuh kecil itu menyender pada pintu besi sebuah toko yang tutup sedari sore.


Sambil memalingkan pandangannya dari jalanan yang masih saja sangat ramai lalu lalang kendaraan, ia tersenyum. Temaram lampu jalan seakan menjadi lampu soroti panggung bagi kami berdua. Dimana, di panggung tersebut, ada alur cerita yang sangat rumit namun singkat.