Coret Moret

Sajak Huruf

16:59

Kepada siapa menjejalkan huruf-huruf itu? (ilustrasi)
Akan kupaksa huruf-huruf itu berjejal
Sekalipun menjadi tak runtut, tak apa
Biar dari sana terceritakan betapa bisunya senja
Kebisuan karena minder melihat senyum di dagumu


Akan kupaksa huruf-huruf itu berjejal
Membuat diorama indah tanpa meragu
Agar dunia tak mencaci aku terjebak
Menganggap aku tolol, terbius imajimu

Sobekan Kertas

Sebuah Pesan di Pelukan Cakrawala

17:07

coretan di dinding Taman Kota Purbalingga (ilustrasi)
Malam menyambut, ketika pria kurus itu memalingkan perhatian dari  layar monitor komputer di mukanya. Ia menggengam handphone, yang telah terletak berserak karena kesibukannya. Sore itu ia sangat lelah sudah mencoba menjadi pria dengan pendapatan mumpuni.

Sobekan Kertas

Malam Jingga di Rongga Hati

12:45

Lampu bulat berkekuatan 10 Watt masih menggantung di tengah kamar. Sinar jingga yang ditebarkannya masih menghiasi seluruh pojok kamar. Hanya sela yang tertutup yang gelap. Seolah, lampu usang itu berupaya menyaingi kegagahan mentari.

"Aku akan mengingatmu seperti benih mengingat gandum dan seperti seorang gembala mengingat padang rumput dan sungai indah." Tulisan bertinta biru dan penuh kerlip bling-bling itu dibacanya. Untaian kata penuh rasa itu dibacanya berulang-ulang dari diary.