Sebuah Pesan di Pelukan Cakrawala

17:07

coretan di dinding Taman Kota Purbalingga (ilustrasi)
Malam menyambut, ketika pria kurus itu memalingkan perhatian dari  layar monitor komputer di mukanya. Ia menggengam handphone, yang telah terletak berserak karena kesibukannya. Sore itu ia sangat lelah sudah mencoba menjadi pria dengan pendapatan mumpuni.


Ia lantas meraih telepon seluler yang sudah penuh luka lantaran jatuh, berulang-ulang. Bahkan, kerap error tanpa sebab yang jelas. Sejumlah nama muncul dari koleksi nomor hape. Ayu. Setelah menemukan nama itu, langsung saja ia mengirim pesan.
"Jadinya, gimana skripsinya? Jadi ke Yogyakarta?"
"Nggak jadi mas, aku jadinya malah pulang ke rumah"

"Ngapain? Urusan cincin di jari manismu?"

"Iya..."

"Ah, jadi sedih nih. Sama siapa?"

"Sama nahkoda. Aku yang jadi sedih. Maaf...."
Hening. Hari semrawut dan malam yang kalut. Pagi, entah....

You Might Also Like

0 komentar