Coret Moret

Sajak Takut

19:02

Dian, mendadak aku takut

Aku takut dengan masa depan; aku dan kamu
Ini bukan soal hubungan kita, tapi soal bagaimana kita melewatinya
Tentang jalan hidup seorang lulusan SMA biasa dan lulusan SMA sangat biasa saja
Bukankah, bagi orang macam aku maupun kau, dudu di bangku kuliah cuma mimpi; ah terbesit pun tidak

Dian, mendadak aku takut
Saat ibu bilang "membangun keluarga iti tak cukup modal cinta. Cinta itu tak bikin kenyang"
Kau tentu tahu, aku ini cuma tukang mengeluh, sementara nafkah tak datang dengan mengeluh
Tapi mau bagaimana, di kota kita ini, sulit dapat kerja, untuk keluar kota, aku tak akan meninggalkan kau sejengkal pun

Sobekan Kertas

Pameran Foto D'Potrek "Langkah Pertama"

16:24

Pengunjung Kafe Pedangan melihat  story foto karya Komunitas D'Potrek
Tak kurang dari 20 karya foto dipajang di Kafe Pedangan Purbalingga, sedari Jumat (20/4). Empat di antaranya merupakan foto story,  menyelip di tengah mereka ada empat karya Wakil Bupati Sukento Rido.

Digantung berjejer dengan karya pecinta fotografi dari Kota Perwira, Wabup Sukento memamerkan foto berjudul Baya Pak Wakil, Katak Raksasa, Menyisir Pantai serta Cahaya Langit.


Jepret

Perangkat Desa pun Bisa Aksi Massa

18:39

Senin (27/2), Purbalingga dihiasi dengan pemandangan tak lazim. Kota yang mengklaim dirinya proinvestasi yang biasanya lengang diriuhkan dengan yel-yel ratusan perangkat desa. Tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Purbalingga, mereka menuntut Penghasilan Tetap Aparatur Pemerintah Desa (PTAPD) yang sesuai UMK 2012.

Pertemuan terbatas digelar untuk membahas tuntutan perangkat desa. Rapat di Gedung A Setda itu dipimpin Wabup Sukento Rido. Hadir juga para Wakil Ketua DPRD, Plt Sekda dan juga jajaran pemkab lainnya. 

Namun, PPDI ternyata tak puas dengan hasil pertemuan itu. Selain tak ada Bupati Heru Sudjatmoko, pemkab juga bersikukuh bahwa bengkok sudah menjadi bagian dari pendapatan perangkat desa. Alhasil, tuntutan PPDI kembali menggantung. 
PPDI Purbalingga memenuhi janjinya untuk turun ke jalan. Mereka menggelar aksi massa untuk menegaskan tuntutan mereka tentang PTAPD sesuai dengan UMK Purbalingga 2012, senilai Rp 818.500. Setidaknya 400 perangkat desa datang ke Alun-alun Purbalingga.