Berani. Begitu kata Pramodya Anata Toer saat ditanya; apa modal menulis. Keberanian menjadi pondasi penting dalam menelurkan ide-ide melalui untaian aksara. Di luar itu, terus-menerus menulis adalah cara terampuh mengasah kemampuan.
Dalam sebuah perbincangan yang tertera di buku Pram Melawan, orang yang sudah bolak-balik mengalami pengasingan itu menjelaskan, sebab, ketika karya sudah jadi, maka yang dihadapi seorang penulis itu ribuan orang. Karya tulisan itu anak rohani sang penulis.