#59
16:20Jumat ini, aku terbangun saat Balotelli sudah membikin Italy tampak digdaya disandingkan Jerman. Aksi young gun Der Panser pun tak banyak berbuah meski aku sudah melewatkan 45 menit untuk menatap televisi. Praktis cuma ada aksi Oezil yang menipu Gigi Buffon.
Selepas kembali menutup mata, aku beranjak dari kasur lantas mencoba menyongsong hari. Asanya sederhana saja, bisa melewati hari jauh lebih baik dibanding hari yang sebelumnya. Namun, jalan panjang Bobotsari-Purbalingga sama sekali tak merubah takdir.
Sesampai di kantor, aku cuma mendapati bahwasanya, semua yang jadi asa indah di awal hari, buyar sudah. Semua usaha di Kamis kemarin, tak berbuah. Tulisan berita andalan tak muncul di halaman koran, berganti sambungan berita entah dari siapa. Argh...
Aku marah, tapi tak bisa. Kemudian aku hanya ingat dengan potongan kata di Sajak Takut, bikinanku tempo hari. "...Kau tentu tahu kalau Tuhan itu isengnya minta ampun...." Yah, bersamaan itu, aku kembali menebar senyum. Siapa tahu, senyum bisa membuat keisengan itu menjadi berkah. Siapa tahu.
0 komentar