Gurameh Bakar dan Hujan Deras

20:06

Waktu udah cukup sore. Sekitar pukul empat sore. Meski matahari masih tampak di sela-sela mendung, tapi jelas, ini sore yang indah.

Purwokerto tanpa ujan di sore hari. Oh betapa nikmatnya. Oh begitu indahnya. Begitu aku bersenandung dalam hati.

Seluruh keindahan dan kenimatan senja itu musnah waktu cacing di perutku keroncongan. Nila setitik rusak susu sebelangga.

Rasanya malu mengakui, aku belum sarapan hari ini. Uh, lapar.

Tapi, namanya juga lagi beruntung, jadi baru aja intro lagu kroncongan itu didengungkan, aku udah dapat tawaran makan gratis. Traktiran ulang tahun. Ijonk yang mbayarin. Meski Ultahnya udah lewat beberapa hari yang lalu, itu jelas nggak jadi soal.

Rumah makan di atas air, Mina Wisata, jadi sasaran utama. Ijonk ternyata sepakat. Di jalan, aku Ijonk dan Dodi bercanda, "unlimited mbok?".

Di Rumah makan yang terbilang luas itu, kamu kompak mesen gurameh bakar. Cuma minumnya yang beda.

Ternyata, makanan nggak kunjung datang. Jadi ya sudah, kami main "gethek", nonton sepasang arapaima gigas, sampai keliling nggak jelas gitu.

Wah, makan makanan enak emang nggak bisa lama. Semua serasa cepat. Tiba-tiba udah habis aja. Semua di lahap kurang dari 15menit. Mungkin semua lagi lapar, kayak aku ini.

Semua menu udah dilahap habis. Tangan udah di cuci. Dan Kami pun beranjak balik.

Ah, ternyata kami terjebak hujan. Lebih tepatnya kami "menjemput" ujan. Tempat yang kami tuju udah ujan duluan.

Dan kami-pun menghabiskan waktu lebih dari satu jam, hanya untuk menanti hujan yang tak kunjung reda.

You Might Also Like

0 komentar