Purbalingga di Sore Hari, Oh Ternyata....

09:52

Selasa (13/11) sore, aku menguatkan tekat untuk mewujudkan harapan bersepeda sore hari. Dengan menggunakan sepeda kuno kebanggaan, aku berkeliling Purbalingga. Sekalipun sendirian, itu tak soal. Aku mencoba menikmati apa yang ada dan dapat aku lihat.

Ternyata banyak hal yang terjadi di Purbalingga. Dinamika deru kendaraan hingga berpacunya ribuan tenaga kerja pabrik, yang mayoritas perempuan untuk segera mendekap kasih sayang rumah. Dengan ini cerita dalam potret coba disampaikan. Yeah....

Roda Valuas mulai bergulir, Selasa (13/11) sore ke Alun-alun Purbalingga. Saat senja, pusat kota itu selalu saja ramai. Ada yang sekadar duduk-duduk, ada pula yang memburu waktu menuju peraduan. Pikuk di Purbalinggga itu kian menguat ketika akhir pekan. Masjid Agung Darussalam menjadi paronama sendiri di tengah kekakuan kota.


Kebanyakan orang di Purbalingga lebih mengenalnya sebagai Tugu Bancar. Namun, tak ada yang tahu bahwa tugu itu dibuat pada 1958 silam. Meski posisinya berada di perempatan padat kendaraan, belakangan tidak banyak yang sengaja melihat tugu mirip monas yang dibangun sebagai pengingat pembangunan nasional itu.

Dari gerbang besar nan kotak itu, langkah maju dunia olahraga Purbalingga mulai ada. Terlebih lagi sepakbola. Kesuksesan Persibangga di berbagai divisi membuat gairah menjamurnya Braling Mania kian hebat. Kendati harga tiket kerap dinilai mahal, penonton fanatik sepakbola Purbalingga terus saja membanjiri GO Goentoer Darjono.

Taman Kota Usman Janatin. Begitu namanya. Dibangun dengan dana Rp 42 miliar, masa hidup taman kota di Jalan Achmad Yani itu tak mulus. Hingga kini, nampak tak ada semangat yang menyeruak di taman kota yang awalnya pasar kota tersebut. Dulu, Usman Janatin digantung di Singapura, tak tahu dengan Usman Janatin yang taman kota ini.

Patung ini di komplek Segitiga Emas Purbalingga ini ialah patung Jenderal Soedirman. Jenderal yang lahir di Purbalingga dan jadi banggaan Kota Perwira. Di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang terdapat Museum Tempat Lahir yang tak banyak mendapat perawatan dan juga perhatian pemerintah dan warga.

You Might Also Like

0 komentar